"SUGENG RAWUH" ****** "SELAMAT DATANG" ***** DI BLOG SAYA

Senin, 22 Agustus 2011

Kenangan PNPM Open menu 2009

  Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perdesaan (PNPM-MP), kala itu didesa kami tepatnya desa Purworejo, kecamatan Ngantang, kabupaten Malang, mendapatkan bantuan langsung mandiri sebesar Rp. 350.000.000,- dengan proses alur pengajuan yang banyak dan harus dilalui.
  Seperti yang kita ketahui, khususnya teman-teman yang menjadi atau pernah menjadi pelaku PNPM, dalam hal kegiatan masyarakat, apabila mengingat cerita suka dukanya, mungking lebih banyak cerita dukanya, tapi hal tersebut seketika hilang apabila kita berpikir bahwa kegiatan yang kita lakukakan dengan hati IKHLAS dengan dibarengi suatu niat baik, akhirnya yang kita rasakan adalah suatu sumbangsih kita sebagai warga/ masyarakat dalam suatu kehidupan, terlebih untuk suatu kebutuhan masyarakat banyak. Hanya berharap pahala dari Alloh SWT.
   Dana tersebut diperuntukan dari pengajuan proposal Pembangunan Jalan Rabat Beton wilayah dusun Binangsri dengan panjang jalan 3000m, lebar 2,65m dan ketebalan plat beton 12cm atau tepatnya 964m3.
Dalam proses pengerjaan baik dari awal gagasan sampai dengan selesainya pekerjaan, banyak sekali liku-liku dan cerita yang mungkin kadang tidak terpikirkan sebelumnya, sebut saja banyak sekali pengalaman-pengalaman yang didapat. Dan khususnya mungkin bagi teman-teman pelaku PNPM terutama yang ada ditingkatan kecamatan, terlebih lagi yang ada dilokasi pekerjaan/ di desa.
Pelaku-Pelakunya antara lain :
Mas Triatmono (Fk Tekhnik)
Mas Yassir (FK)
Sudiman (Ketua Tim Pelaksana Kegiatan)
Suhadi ( Bendahara TPK)
Sulami Herawati (Sekretaris TPK)
Paidi (Koordinator Swadaya Masyarakat)

  Berikut saya coba untuk mengingat-ingat dari proses awal hingga selesainya pekerjaan
* Awal gagasan :
- Selaku ketua LPMD, pada waktu itu saya undangan acara sosialisasi PNPM, kala itu ada penyampaian mengenai program-program dari PNPM dan saat itu sebagai peserta rapat saya kebetulan duduk bersama dengan orang yang saya kurang kenal (taunya sekarang itu adalah Mas Triatmono).Disaat rapat berjalan sempat saya bilang dengannya "kalau menurut saya program tersebut baik tapi kalupun nantinya dibuat proses MAD "Bagi Rata" maksudnya ada dana berapa langsung diatur semua dapat tanpa melihat berapa dana/ biaya kebutuhan yang direncanakan, pokok bagi rata, saya Pesimis kalau program itu bisa menyelesaikan satu masalah". tapi oleh Mas Tri dijawab "Tidak gitu pak ya harus dikompetisikan usulannya, jadi optimis saja pak, yang penting usulannya benar-benar murni suatu kebutuhan masyarakat, tapi tetap KOMPETISI". Saya waktu itu berpikir apa betul bisa dijalankan murni dengan kompetisi, soalnya saya juga pernah mengikuti kegiatan dengan cara MAD kompetisi ternya hasilnya tetap "Bagi Rata" inilah yang menjadikan saya pesimis..........(bersambung)

1 komentar: